[ Silahkan simpan (save) halaman blog kami bila ingin dibaca lebih lanjut, Terimakasih ]
Klik-lah pada gambar untuk tampilan lebih jelas

Senin, 06 Juli 2009

Waterproofing

Waterproofing merupakan bahan pelapis kedap air

Area aplikasi :
1. Area bidang tegak lurus
2. Area datar atau miring
3. Area yang sering tergenang air

Daya tahan : ± 5 tahun

Keuntungan :
- Meningkatkan nilai bangunan / properti
- Menjaga kekuatan struktur pondasi bangunan
- Memperpanjang umur bangunan
- Menciptakan rumah tinggal yang tidak lembab dan berjamur, lebih sehat bagi seluruh anggota keluarga
- Menjadikan rumah tampak lebih menarik, rapi dan bersih
- Menghadirkan kenyamanan suasana yang lebih hangat
- Memungkinkan pemanfaatan setiap ruang secara optimal

Jenis produk waterproofing dan aplikasinya











Warna : Bening/transparan, abu-abu, hijau, coklat, merah dll

Panduan aplikasi:
1. Tahap Persiapan
Pembersihan area aplikasi dari debu, kotoran dan minyak
2. Tahap Pencampuran
Sesuai dengan panduan dari masing-masing produk
3. Tahap Pelapisan
Menggunakan kuas dan rol serta diaplikasikan berkali-kali

Keramik Komposit Beton (Keraton)

Keramik komposit beton merupakan material alternatif dengan metode pabrikasi. Sesuai dengan namanya pabrikasi, semua elemen struktur dibuat di pabrik serta dapat langsung digunakan dan dipasang sebagai material pelat lantai.

Bentuk dan bahan pembuat keraton menyerupai bata, tapi bagian tengah berlubang. Keraton yang baik merupakan campuran lempung yang dipanasi sampai di atas 1000ÂșC, penggunaan keraton dapat menghemat besi beton hingga 70% jika pemasangannya menggunakan teknik plat 1 arah.

Modul keraton yang dijual di pasar, sebagai berikut :








Keunggulan keraton :
- Lebih murah daripada pelat beton biasa
- Lebih ringan (bobot mati 180 kg/m² - 225 kg/m²)
- Lebih cepat pemasangannya dan tidak membutuhkan perancah kayu
- Berfungsi sebagai peredam suara dan panas
- Sebagai elemen estetika untuk lantai di bawahnya dengan sistem ekspose

Harga keraton (Juni 2009) : Rp. 150.000,-/m²

Langkah pemasangan keraton
1. Rendam keraton dalam air agak lembab, kurang labih 3 jam
2. Keraton ditata sebaris demi sebaris hingga mencapai panjang yang diinginkan
3. Balok keraton di urut memanjang di atas papan yang dibawahnya dilapisi pasir setebal 1 cm dengan bagian atas dibalik ke arah bawah
4. Bagian keraton yang cekung diisi adukan semen lebih dulu, selanjutnya besi beton diletakkan ke dalam cekungan
5. Besi beton ditutup kembali dengan adukan semen tebal 2 cm
6. Diamkan 3 hari sampai adukan mengeras, 6 jam setelah pemasangan rangkaian keraton disiram air dan dilanjutnkan 2-3 hari sehari, hindari dari terik sinar matahari
7. Setelah keras balok keraton dibalik, jika ingin menyimpan balok bisa disusun sampai 10 balok dan disimpan selama 2 minggu, jika ingin dipindahkan balok diangkat horisontal
8. Balok keraton ditumpangkan pada dinding, lebih dahulu diberi adukan semen tebal 1 cm
9. Pengisian adukan semen pada ruang antara balok-balok dan sekeliling dinding dikerjakan dalam satu tahap, tutup semua permukaan balok dengan adonan semen tebal 3 cm
10. Keraton dibiarkan selama 7 hari untuk pengerasan sehingga beton dengan balok keraton terikat secara sempurna
11. Jika keraton digunakan untuk atap dak, setelah diberi adonan semen setebal 3 cm langsung diaci hingga halus